sejarah perang punik
Perang Punik sering disebut sebagai perang terbesar di masa lalu. Terjadi akibat adanya keinginan bangsa Romawi untuk memperluas daerah kekuasaannya.
Perang Punik I meletus pada 264-241 sM, diawali dengan perebutan pulau Sisilia antara Romawi dan Khartago, meskipun Khartago berhasil menghantam AD romawi di Pantai Barat Sisilia, tetapi Angkatan Laut Khartago yang terkenal kuat dihancurkan AL Romawi. Akhirya Hamilkar, raja Khartago, terpaksa mematuhi perjanjian dengan Romawi, yang mengakibatkan hilangnya Pulau Sisilia, Korsika dan Sardinia dari Khartago.
Hamilkar tewas saat mencari daerah jajahan di Spanyol pada tahun 299 sM. Pada waktu itu ia membawa dua putranya, Hanibal dan Hasdrubal.
Hanibal menjadi jenderal pada usia 26 tahun. Pada 218 sM, Hanibal menuju Italia untuk melawan Romawi dengan membawa 50.000 pasukan infanteri, 9000 kavaleri dan 40 ekor gajah. Menandai dimulainya perang Punik II.
Dalam perjalanan ke Italia, Pasukan Hanibal mendapat serangan dari orang Galia di Perancis. Di Pegunungan Alpen, mereka di serang oleh orang Allobrogess dan Kelt, yang merupakan penduduk asli gunung Alpen. Di lembah sungai Po Italia, pasukan Hanibal tinggal 26.000 orang, dan 8 gajahnya mati kedinginan. Tetapi hanibal berhasil membujuk pasukan Kelt dan Galia agar mau bergabung. Kini pasukan Hanibal berjumlah 40.000 orang, namun tentara romawi masih berjumlah 125.000 orang.
Di sungai Trebia, pasukan Hanibal di hadang oleh Pasukan Romawi yang di pimpin Sempronius dengan membawa 36.000 pasukan, Hanibal memenangkan pertempuran, pasukan Sempronius hanya 10.000 yang selamat.
Hanibal pura2 menuju selatan, ia dikejar oleh pasukan romawi yang dipimpin Flaminius yang membawa 40.000 pasukan, di bukit berkabut, Hanibal menggempur mereka, Flaminius beserta 19.000 pasukannya tewas. 21.000 menyerah.
Puncak pertempuran terjadi di Cannae, Hanibal di hadang oleh Aemilius yang membawa 85.000 pasukan. sekali lagi, Hanibal menang, Aemilius beseta 45.000 pasukannya tewas. Hanibal hanya kehilangan 8000 orang.
Satu per satu kota2 Romawi di Italia jatuh ke tangan Hanibal, temasuk Capua, kota terbesar kedua di Italia setelah Roma. Namun karena Hanibal sering pergi meninggalkan Capua untuk merebut kota-kota lain, Capua kembali direbut Romawi.
Semakin lama pasukan Hanibal semakin melemah, sedangkan Romawi masih memiliki Pasukan cadangan Strategis yang berjumlah 700.000 orang. Hanibal meminta bantuan kepada adiknya, Hasdrubal yang berada di Spanyol. Hasdrubal berangkat dengan membawa 25.000 pasukan, sesampainya di Italia, Pasukan Hasdrubal tersisa 17.000 orang.
Romawi melancarkan taktik penyergapan dan penyerangan yang dipimpin 3 jendral besar . Livius meyergap Hasdrubal di Italia Utara, Nero menyergap Hanibal di Italia Selatan, Scipio merebut Spanyol dan Kartagho yang saat itu dipercayakan kepada Mago, adik Hanibal.
Livius mulai mengalami kesulitan ketika menghadapi pasukan Hasdrubal. Akhirnya, Nero menyisakan 3000 pasukannya, dan berangkat menuju Italia Utara beserta 7000 pasukannnya untuk membantu Livius .
Di sungai Metaurus, pasukan Hasdrubal mendapat serangan dari kubu Livius dan Nero, Hasdrubal dan pasukannya binasa, kepala Hasdrubal sendiri di penggal dan di lempar ke kemah Hanibal oleh Nero.
Sementara itu, Spanyol dan Khartago berhasil direbut Scipio, Mago melarikan diri dan mati di Gunung Alpen. Hanibal dan sisa-sisa pasukannya pulang untuk mempertahankan Khartago.
Pasukan Hanibal dan Scipio betemu di Zama disinilah pasukan Hanibal dibinasakan oleh Scipio. Hanibal sendiri melarikan diri ke Bithinia (Turki) dan bunuh diri dengan meminum racun dari pada menyerah.
0 komentar:
Posting Komentar