Selasa, 16 Agustus 2011

Kenapa Lalat Sulit Dipukul ?

|0 komentar
Kenapa Lalat Sulit Dipukul ?


Sudah berapa kali Anda berhasil memukul lalat dengan tangan? Sulit bukan? Rahasia di balik kemampuan tersebut kini telah diketahui penjelasannya.

Selama 20 tahun meneliti biomekanika sayap lalat, Michael Dickinson dari Institut Teknologi California (Caltech) baru memecahkannya sekarang. Itu pun karena dia selalu penasaran terhadap pertanyaan yang sederhana dan sering dilontarkan banyak orang yang ditemuinya.

"Sekarang saya punya jawabannya," ujar Dickinson yang melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem. Ia menemukan rahasia tersebut setelah merekam manuver sejumlah lalat yang terancam pukulan menggunakan kamera digital yang dapat merekam dengan kecepatan dan resolusi tinggi.

Mereka menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan lokasi. Otaknya akan menghitung seberapa jauh ancaman terhadapnya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan kabur.

Setelah memprediksi arah ancaman, kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan. Semua persiapan meloloskan diri dapat dilakukannya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ia mendeteksi adanya bahaya.

"Ini menunjukkan begitu cepatnya otak lalat memproses informasi sensorik menjadi respons gerakan yang sesuai," ujar Dickinson. Bahkan, lalat mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman.

Artinya, lalat telah mengintegrasikan dengan baik antara informasi visual dari mata dan informasi metasensorik di kakinya. Temuan ini memberikan petunjuk mengenai sistem saraf lalat dan menunjukkan bahwa di otaknya terdapat sistem pemetaan posisi ancaman.

"Ini sebuah transformasi rangsangan menjadi gerakan yang sedikit kompleks dan penelitian berikutnya mencari bagian otak yang mengaturnya," ujarnya.

Dari sistem tersebut, Dickinson juga dapat menyarankan cara paling efektif memukul lalat. Menurutnya, waktu terbaik memukul lalat bukan saat posisinya siap terbang sehingga waktu yang dibutuhkannya untuk mengantisipasi ancaman tersebut relatif lebih lama. Tentu tak mudah melakukan gerakan akurat kurang dari 100 milidetik.




  1. Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnya
  2. belajar dari kupu-kupu
  3. Belajar Mengasihi Dari Malaikat Kecil
  4. Perjuangan Hidup Penambang Belerang
  5. Uang dan waktu
  6. Nick Vujicic, Pria Yang Hidup Tanpa Kaki dan Tangan
  7. true story Surat Seorang Ayah Kepada Anaknya yang Sudah Meninggal
  8. kisah inspiratif orang terkaya ke3 di indonesia
  9. Kisah Mengharukan Seorang Perampok dan Anak Buta
  10. Lanjutkan! (Jangan Kau Berhenti)
  11. Sisihkan 2-3 menit waktu kalian sebentar utk membaca ini
  12. kisah nyata yang terjadi di jepang
  13. Socrates Diperintahkan Meminum Racun karena Mengajarkan Kebenaran
  14. CINTAILAH CINTA
  15. Bicara Dengan Bahasa Hati
  16. tak sesulit yang anda bayangkan
  17. Ibunda, Kenapa Engkau Menangis
  18. PELAJARAN SANG KELEDAI
  19. HARI INI ADALAH ABADI
  20. menikmati kritik dan celaan
  21. sayangilah kekasihmu sebelum ini terjadi
  22. Impian Seluruh Orang Tua
  23. Renungan Seorang Anak
  24. keharusan memberi, bukan menerima
  25. Kisah sebuah guci
  26. Hargailah Sebutir Nasi
  27. kapan kita membahagiakan orang tua kita???
  28. Segala Hal Pasti Butuh Biaya
  29. menuju kebahagiaan
  30. Renungan Hidup/a>
  31. Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos
  32. Renungan Buat Wanita Jaman Sekarang
  33. SAAT-SAAT KEMATIAN MENJEMPUT
  34. renungan di kesunyian malam
  35. Suami yg sholeh harta yg berharga buat istri
  36. Perlakukan dengan baik
  37. Kisah Cinta seorang Anak kepada Orang Tuanya
  38. Jati diri Kita yang Sebenarnya
  39. Kenyamanan Bagai Arak Beracun
  40. Berkorban Itu Indah
  41. Pengabdian Tanpa Tanda Jasa

Puasa dapat mengeluarkan Racun dari dalam Tubuh

|0 komentar

Puasa dapat mengeluarkan Racun dari dalam Tubuh

Puasa dapat menimbulkan detoksifikasi atau penetralan dan pengeluaran racun yang terdapat dalam tubuh, demikian yang diungkapkan Guru besar ilmu gizi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Hardinsyah, Sabtu (13/8/2011) di Bogor.

Prof. Hardinsyah menjelaskan bahwa detoksifikasi adalah proses penetralan dan pengeluaran untuk meminimalkan bahkan menghilangkan toksin dari dalam tubuh atau lebih dikenal sebagai “internal cleansing”. Proses tersebut bermanfaat untuk membuang segala macam zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Organ detoks utama dalam tubuh adalah hati, ginjal, paru-paru, sistem limpatik dan kulit. Tubuh terdiri dari rangkaian organ yang saling berhubungan, maka manfaat yang optimal akan diraih bila detoks dilakukan secara terintegrasi dengan latihan fisik atau olahraga yang memicu pengeluaran keringat.

“Yang paling penting adalah latihan mental dan spiritual seperti puasa sebagai ibadah. Detoks yang terakhir ini tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga dapat memurnikan bahkan meningkatkan sensitivitas pikiran, perasaan dan spiritual kita. Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Racun yang terdapat dalam tubuh bisa dinetralkan atau dikeluarkan dengan berpuasa,” papar Prof Dr Hardinsyah.

Lebih lanjut Prof Hardinsyah yang pernah menjabat sebagai Dekan FEMA IPB mengutarakan, setiap hari tubuh manusia tercemar toksin atau racun baik dari sisa hasil metabolisme yang tidak diharapkan maupun dari luar tubuh manusia melalui makanan, minuman dan udara.

“Semakin banyak polusi udara di lingkungan dan semakin banyak kita memperoleh toksin dari makanan dan minuman, maka semakin besar peluang tubuh kita menumpuk toksin, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit,” terang Prof Hardinsyah.

Ia menjelaskan bahwa gejala yang paling sederhana bahwa di dalam tubuh kita banyak terdapat racun adalah keringat berbau tak sedap, mudah pusing, mual, mengantuk dan badan terasa lemas meski telah banyak makan.

Dia menegaskan, pola makan yang salah atau perilaku tidak sehat akan memicu produksi toksin yang membahayakan dalam tubuh.

Puasa sebulan yang dilakukan setiap tahun dapat dijadikan arena ibadah sambil meraih manfaat detoks secara berkala, yang dapat menormalkan kembali proses-proses metabolisme alami tubuh, memurnikan atau membersihkan darah dan cairan tubuh, meminimalkan peradangan, mempercepat peremajaan sel, mengoptimalkan kerja organ-organ penting tubuh, serta melancarkan sirkulasi darah dan sistem pengeluaran tubuh melalui fases, urine dan keringat.

Subhanallah, di dalams etiap syariat Allah pasti terdapat hikmah di dalamnya. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Batu terbesar di dunia ada di indonesia

|0 komentar
Batu terbesar di dunia ada di indonesia



udah liat bukit itu ... eitss mungkin bukit itu terlihat seperti bukit atau gunung tetapi sebenarnya itu adalah batu, batu terbesari di dunia di indonesia.

Bukit Kelam atau Kelam Hill menyajikan suatu pemandangan yang sangat indah, terlihat jelas ketika kita melakukan perjalanan dari Sintang menuju Kabupaten Kapuas Hulu. dibutuhkan kurang lebih 30 menit dari Kota Sintang, Kalimantan Barat, untuk tiba di Bukit Kelam, yang masuk wilayah Kecamatan Kelam, Kabupaten Sintang. Luas areal wisata alam Bukit Kelam adalah 520 hektare. di dalamnya banyak sekali terdapat keunikan dan kekayaan hayati. Udaranya sangat sejuk dan segar. Pokoknya, cocoklah buat rekreasi alam bagi semua kalangan.

Bila Anda berkeinginan untuk naik ke atas Bukit Kelam, sudah disediakan lho. Tapi hati-hati, tangganya dari besi, dan pengunjung harus menaiki tangga, bukan berjalan kaki seperti tangga di lereng gunung. Kalau Anda tidak kuat fisiknya, mendingan jangan coba deh, bisa-bisa Anda macet atau kecapean di tengah jalan, mau turun lagi terus lihat ke bawah malah ngeri… hehehe.. Selain itu, di kawasan wisata alam Bukit Kelam terdapat kolam renang dan lapangan tenis yang dapat dimanfaatkan oleh setiap wisatawan. Kalau Anda ingin bermalam di sana, jangan kuatir sebab ternyata di tempat ini pun disediakan camping ground yang cukup luas dan aman.

Seperti halnya Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat, yang punya cerita legenda Sangkuriang, Bukit Kelam juga memiliki cerita legendanya juga lho. Nanti deh ceritanya kalo yang ini mah… hehehe… Pokoknya, datang dulu ke Bukit Kelam. Nanti bisa dapat cerita dari masyarakat setempat. Pasti lebih seruh khan?

Sedikit petunjuk ke Bukit Kelam, Anda bisa mulai perjalanan dari Kota Pontianak, ibukota Kalimantan Barat. dari Pontianak menuju ke Kota Sintang itu dapat di tempuh selama kurang lebih 7 sampai 8 jam, atau bisa juga kurang, bisa juga lebih lama. Tergantung jalan mana yang Anda lewati, kendaraan apa yang Anda gunakan, dan juga keadaan jalan yang dilalui. Setiap harinya ada bis umum dan bis dAMRI yang melakukan perjalanan dari Pontianak – Sintang dan sebaliknya, baik untuk perjalanan siang maupun perjalanan malam.



  1. Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnya
  2. belajar dari kupu-kupu
  3. Belajar Mengasihi Dari Malaikat Kecil
  4. Perjuangan Hidup Penambang Belerang
  5. Uang dan waktu
  6. Nick Vujicic, Pria Yang Hidup Tanpa Kaki dan Tangan
  7. true story Surat Seorang Ayah Kepada Anaknya yang Sudah Meninggal
  8. kisah inspiratif orang terkaya ke3 di indonesia
  9. Kisah Mengharukan Seorang Perampok dan Anak Buta
  10. Lanjutkan! (Jangan Kau Berhenti)
  11. Sisihkan 2-3 menit waktu kalian sebentar utk membaca ini
  12. kisah nyata yang terjadi di jepang
  13. Socrates Diperintahkan Meminum Racun karena Mengajarkan Kebenaran
  14. CINTAILAH CINTA
  15. Bicara Dengan Bahasa Hati
  16. tak sesulit yang anda bayangkan
  17. Ibunda, Kenapa Engkau Menangis
  18. PELAJARAN SANG KELEDAI
  19. HARI INI ADALAH ABADI
  20. menikmati kritik dan celaan
  21. sayangilah kekasihmu sebelum ini terjadi
  22. Impian Seluruh Orang Tua
  23. Renungan Seorang Anak
  24. keharusan memberi, bukan menerima
  25. Kisah sebuah guci
  26. Hargailah Sebutir Nasi
  27. kapan kita membahagiakan orang tua kita???
  28. Segala Hal Pasti Butuh Biaya
  29. menuju kebahagiaan
  30. Renungan Hidup/a>
  31. Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos
  32. Renungan Buat Wanita Jaman Sekarang
  33. SAAT-SAAT KEMATIAN MENJEMPUT
  34. renungan di kesunyian malam
  35. Suami yg sholeh harta yg berharga buat istri
  36. Perlakukan dengan baik
  37. Kisah Cinta seorang Anak kepada Orang Tuanya
  38. Jati diri Kita yang Sebenarnya
  39. Kenyamanan Bagai Arak Beracun
  40. Berkorban Itu Indah
  41. Pengabdian Tanpa Tanda Jasa

Tulisan Terbesar di Dunia

|0 komentar
Inilah Tulisan Terbesar di Dunia sampai terbaca dari luar angkasa


Ada tulisan yang sangat besar diukir di permukaan bumi. Sangat besar sampai terbaca dari luar angkasa: HAMAD.

Tulisan “HAMAD” itu terukir di permukaan bumi dan terbaca dengan jelas dari luar angkasa. Lokasinya terletak di Abu Dhabi, yakni di sebuah padang pasir yang bersambungan dengan pantai.

Apa maksud tulisan HAMAD itu?

Seperti diberitakan The Sun, Hamad yang dimaksud adalah nama seorang syekh sekaligus pemimpin Abu Dhabi yang sangat kaya raya, Sheikh Hamad Bin Hamdan Al Nahyan.

Nama sang syekh tidak diukir asal-asalan di atas pasir, melainkan dibangun secara serius supaya tidak tergerus ombak. Bayangkan saja, panjang tulisan itu tiga kilometer, dan lebarnya diperkirakan 1.000 meter. Sangat besar sehingga terbaca sampai ke luar angkasa.

Sheikh Hamad adalah raja minyak Uni Emirat Arab, berusia 63. Kekayaannya kedua terbesar setelah raja Arab Saudi. Ia memiliki lebih dari 200 mobil yang tujuh di antaranya adalah Mercedes 500 SEL, yang diparkir di dalam bangunan piramida. Jumlah kekayaan sang syekh sekitar Rp170 triliun.

Namanya yang termahsyur itu diukir di Pulau Al Futaisi, pulau pribadi milik sang syekh.



  1. Kisah Seorang Aktris Porno Yang Meninggalkan Karirnya
  2. belajar dari kupu-kupu
  3. Belajar Mengasihi Dari Malaikat Kecil
  4. Perjuangan Hidup Penambang Belerang
  5. Uang dan waktu
  6. Nick Vujicic, Pria Yang Hidup Tanpa Kaki dan Tangan
  7. true story Surat Seorang Ayah Kepada Anaknya yang Sudah Meninggal
  8. kisah inspiratif orang terkaya ke3 di indonesia
  9. Kisah Mengharukan Seorang Perampok dan Anak Buta
  10. Lanjutkan! (Jangan Kau Berhenti)
  11. Sisihkan 2-3 menit waktu kalian sebentar utk membaca ini
  12. kisah nyata yang terjadi di jepang
  13. Socrates Diperintahkan Meminum Racun karena Mengajarkan Kebenaran
  14. CINTAILAH CINTA
  15. Bicara Dengan Bahasa Hati
  16. tak sesulit yang anda bayangkan
  17. Ibunda, Kenapa Engkau Menangis
  18. PELAJARAN SANG KELEDAI
  19. HARI INI ADALAH ABADI
  20. menikmati kritik dan celaan
  21. sayangilah kekasihmu sebelum ini terjadi
  22. Impian Seluruh Orang Tua
  23. Renungan Seorang Anak
  24. keharusan memberi, bukan menerima
  25. Kisah sebuah guci
  26. Hargailah Sebutir Nasi
  27. kapan kita membahagiakan orang tua kita???
  28. Segala Hal Pasti Butuh Biaya
  29. menuju kebahagiaan
  30. Renungan Hidup/a>
  31. Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos
  32. Renungan Buat Wanita Jaman Sekarang
  33. SAAT-SAAT KEMATIAN MENJEMPUT
  34. renungan di kesunyian malam
  35. Suami yg sholeh harta yg berharga buat istri
  36. Perlakukan dengan baik
  37. Kisah Cinta seorang Anak kepada Orang Tuanya
  38. Jati diri Kita yang Sebenarnya
  39. Kenyamanan Bagai Arak Beracun
  40. Berkorban Itu Indah
  41. Pengabdian Tanpa Tanda Jasa

Minggu, 14 Agustus 2011

Kesyirikan dalam Sumpah Pramuka “Tri Satya”

|0 komentar
Kesyirikan dalam Sumpah Pramuka “Tri Satya”


“Tri Satya, demi kehormatanku aku berjanji…”

Demikianlah kata-kata yang sering kita dengar dari Pramuka. Dalam kalimat di atas terdapat ucapan sumpah dengan selain Allah yaitu bersumpah dengan ‘kehormatan’.

Apakah ini dibolehkan? Berikut ini jawabannya,

عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ قَالَ سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ رَجُلاً يَحْلِفُ لاَ وَالْكَعْبَةِ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ ».

Dari Sa’ad bin Ubadah, suatu ketika Ibnu Umar mendengar seorang yang bersumpah dengan mengatakan ‘Tidak, demi Ka’bah’ maka Ibnu Umar berkata kepada orang tersebut, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka dia telah melakukan kesyirikan” (HR Abu Daud no 3251, dinilai shahih oleh al Albani).

Bersumpah dengan Allah adalah bentuk mengagungkan Allah. Oleh karenanya, bersumpah dengan selain Allah dinilai sebagai bentuk tindakan lancang kepada Allah dan melecehkan kesempurnaan dan keagungan Allah. Karena seorang insan jika ingin menegakan bahwa dirinya benar dalam perkataannya atau berupaya membersihkan diri dari tuduhan yang dialamatkan kepadanya maka dia akan bersumpah dengan sesuatu yang paling agung dalam hatinya. Adakah di alam semesta ini suatu yang lebih agung dibandingkan dengan Allah. Oleh karena itu, bersumpah dengan selain Allah tergolong kesyirikan.

Hukum bersumpah dengan selain Allah adalah haram menurut mayoritas ulama.
Ibnu Taimiyyah berkata, “Bersumpah dengan makhluk hukumnya haram menurut mayoritas ulama. Inilah pendapat Abu Hanifah dan merupakan salah pendapat dari dua pendapat yang ada dalam mazhab Syafii dan Ahmad. Bahkan ada yang menyatakan bahwa para shahabat telah bersepakat dalam hal ini.
Ada juga yang berpendapat bahwa sumpah dengan selain Allah itu makruh. Namun pendapat pertama jelas pendapat yang lebih benar sampai-sampai tiga shahabat nabi yaitu Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar berkata, ‘Sungguh jika aku bersumpah dengan nama Allah dalam keadaan aku berbohong itu lebih aku sukai dibandingkan jika aku bersumpah dengan selain Allah dalam kondisi benar” (Majmu Fatawa 1/204).

Dalam kesempatan yang lain, beliau berkata, “Menurut pendapat yang benar dan itu merupakan pendapat mayoritas ulama baik dari generasi salaf maupun khalaf adalah tidak boleh bersumpah dengan makhluk baik nabi atau bukan nabi, malaikat, seorang raja ataupun seorang ulama. Terlarangnya hal ini adalah larangan haram menurut mayoritas ulama sebagaimana pendapat Abu Hanifah dan yang lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu dari dua pendapat dalam mazhab Ahmad” (Majmu Fatawa 27/349).

Tentang rahasia di balik larangan ini, Syaukani mengatakan, “Para ulama mengatakan bahwa rahasia di balik larangan bersumpah dengan selain Allah adalah karena bersumpah dengan sesuatu itu menunjukkan pengagungan dengan suatu yang disebutkan. Padahal keagungan yang hakiki adalah hanya milik Allah. Oleh karena itu tidak boleh bersumpah kecuali dengan Allah, zat dan sifatNya. Ini merupakan kesepakatan semua ahli fikih” (Nailul Author 10/160).

Jadi bersumpah dengan selain Allah adalah syirik besar yang mengeluarkan dari Islam jika diiringi keyakinan bahwa makhluk yang disebutkan dalam sumpah tersebut sederajat dengan Allah dalam pengagungan dan dalam keagungan. Jika tidak ada unsur ini maka hukumnya adalah syirik kecil.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما أَنَّهُ أَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فِى رَكْبٍ وَهْوَ يَحْلِفُ بِأَبِيهِ ، فَنَادَاهُمْ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « أَلاَ إِنَّ اللَّهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ ، فَمَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ ، وَإِلاَّ فَلْيَصْمُتْ »

Dari Ibnu Umar, sesungguhnya beliau menjumpai Umar bin al Khattab bersama suatu rombongan. Saat itu Umar bersumpah dengan menyebut nama bapaknya. Nabipun lantas memanggil rombongan tersebut lalu bersabda, “Ingatlah sesungguhnya Allah melarang kalian untuk bersumpah dengan menyebut nama bapak-bapak kalian. Siapa yang hendak bersumpah maka hendaknya bersumpah dengan Allah atau jika tidak diam saja” (HR Bukhari no 5757).

عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ حَلَفَ بِالأَمَانَةِ فَلَيْسَ مِنَّا ».

Dari Ibnu Buraidah dari Buraidah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang bersumpah dengan amanah maka dia bukanlah umatku” (HR Abu Daud no 3253, dinilai shahih oleh al Albani).

Oleh karena itu tidak diperkenankan untuk bersumpah dengan Ka’bah, amanah, kehormatan, pertolongan, barokah fulan, kehidupan fulan, kedudukan nabi, kedudukan wali, bapak, ibu dan tidak pula dengan kepala anak. Ini semua hukumnya haram. Barang siapa yang terjerumus ke dalamnya maka kaffarah/tebusannya adalah dengan mengucapkan laa ilaha illallah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang shahih.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ حَلَفَ فَقَالَ فِى حَلِفِهِ وَاللاَّتِ وَالْعُزَّى . فَلْيَقُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . وَمَنْ قَالَ لِصَاحِبِهِ تَعَالَ أُقَامِرْكَ . فَلْيَتَصَدَّقْ »

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang bersumpah lalu berkata dalam sumpahnya ‘demi Latta dan Uzza’ maka hendaknya mengucapkan laa ilaha illallah. Barang siapa yang berkata kepada kawannya ‘mari kita bertaruh’ maka hendaknya dia bersedekah” (HR Bukhari no 4579) [Muharramat Istahana biha anNas hal 21, maktabah al Khudairi].

Di sisi lain, dalam al Qur’an Allah sering bersumpah dengan menyebut makhlukNya semisal mengatakan, ‘Demi matahari dan terangnya’ atau ‘Demi malam jika telah gelap’ atau kalimat yang semisal.

Ada dua jawaban untuk mendudukkan masalah ini dengan benar. Pertama, ini adalah perbuatan Allah dan Allah tidak boleh ditanya tentang yang Dia lakukan. Dia berhak untuk bersumpah dengan makhluk apa saja yang Dia kehendaki. Dialah yang akan menanyai makhlukNya bukan malah ditanya. Dialah yang menghukumi bukan yang dihukumi.
Kedua, Allah bersumpah dengan makhluk-makhluk ini menunjukkan keagungan dan kesempurnaan kuasa dan hikmah Allah. Jadi jika Allah bersumpah dengan ini semua, maka ini menunjukkan pengagungan terhadap makhluk-makhluk tersebut. Sehingga secara tidak langsung menunjukkan sanjungan terhadap Allah. Sedangkan kita tidak diperkenankan untuk bersumpah dengan selain Allah karena kita dilarang untuk melakukan hal tersebut (al Qoul al Mufid 2/325-326).

10 Sebab do’a tidak terkabul

|0 komentar

10 Sebab do’a tidak terkabul

Dari Syaqiq Al Balkhi berkata : "Suatu hari Ibrahim Bin Adham (Abu Ishaq) berjalan di pasar basrah lalu ia dikelilingi oleh orang ramai dan mereka bertanya kepadanya : "Ya Abu Ishaq,
Allah berfirman ; bermaksud "Mintalah olehmu sekelian kepada Ku nescaya Aku kabulkan. Dan kami telah satu tahun berdoa dan doa kami belum dikabulkan !".
Ibrahim bin Adham menjawab : "Bagaimana Allah hendak mengkabulkan doa kamu sedangkan hati kamu tertutup oleh 10 perkara".

1. Kamu telah mengetahui Allah tetapi belum tunaikan haq-haqNya.

2. Kamu telah membaca Al-Quran tetapi tidak melaksanakan tuntutannya.

3. Kamu telah mengetahui syaitan sebagai musuh tetapi masih mentaatinya dan menyetujui seruannya.

4. Kamu menyatakan kamu umat Muhammad s.a.w tetapi tidak mengerjakan sunahnya.

5. Kamu mengatakan dirimu akan masuk syurga tetapi tidak mengerjakan apa-apa amalan yang akan membawamu ke syurga.

6. Kamu mengatakan dirimu selamat dari neraka tetapi ternyata kamu memasukkan dirimu kepadanya.

7. Kamu mengatakan mati adalah benar tetapi tidak bersiap-siap menghadapi mati.

8. Kamu sibuk meneliti aib atau cacat teman-temanmu tetapi tidak pernah melihat aibmu sendiri.

9. Kamu telah makan dan merasakan nikmat Tuhanmu tetapi tidak mahu bersyukur kepadaNya.

10. Kamu telah menguburkan mayat-mayat rakanmu tetapi tidak mengambil pengajaran dari mereka


Waktu-Waktu Terkabulnya Do’a

|0 komentar

Waktu-Waktu Terkabulnya Do’a

Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya. Sebagaimana perkataan seorang penyair:

الله يغضب إن تركت سؤاله وبني آدم حين يسأل يغضب

“Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta ia marah”

Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي

“Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya dikertas, entah berapa lembar akan terpakai.

Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb…

Berdoa Di Waktu Yang Tepat

Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:


1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir

Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون

“Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam diberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.

Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.


2. Ketika berbuka puasa

Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه

“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)

Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)

Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Namun perlu diketahui, terdapat doa yang dianjurkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa, yaitu doa berbuka puasa. Sebagaimana hadits

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/

(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)

Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan lafazh berikut:

اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين

adalah hadits palsu, atau dengan kata lain, ini bukanlah hadits. Tidak terdapat di kitab hadits manapun. Sehingga kita tidak boleh meyakini doa ini sebagai hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.

Oleh karena itu, doa dengan lafazh ini dihukumi sama seperti ucapan orang biasa seperti saya dan anda. Sama kedudukannya seperti kita berdoa dengan kata-kata sendiri. Sehingga doa ini tidak boleh dipopulerkan apalagi dipatenkan sebagai doa berbuka puasa.

Memang ada hadits tentang doa berbuka puasa dengan lafazh yang mirip dengan doa tersebut, semisal:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim”

Dalam Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341), dinukil perkataan Ibnu Hajar Al Asqalani: “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga di-dhaif-kan oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Atau doa-doa yang lafazh-nya semisal hadits ini semuanya berkisar antara hadits dhaif atau munkar.


3. Ketika malam lailatul qadar

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:

قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني

“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni ['Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku'']”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.


4. Ketika adzan berkumandang

Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)


5. Di antara adzan dan iqamah

Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)

Dengan demikian jelaslah bahwa amalan yang dianjurkan antara adzan dan iqamah adalah berdoa, bukan shalawatan, atau membaca murattal dengan suara keras, misalnya dengan menggunakan mikrofon. Selain tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, amalan-amalan tersebut dapat mengganggu orang yang berdzikir atau sedang shalat sunnah. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

لا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة

“Ketahuilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Qur’an,’ atau beliau berkata, ‘Dalam shalat’,” (HR. Abu Daud no.1332, Ahmad, 430, dishahihkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata-ijul Afkar, 2/16).

Selain itu, orang yang shalawatan atau membaca Al Qur’an dengan suara keras di waktu jeda ini, telah meninggalkan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, yaitu berdoa. Padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk memohon kepada Allah segala sesuatu yang ia inginkan. Sungguh merugi jika ia melewatkannya.


6. Ketika sedang sujud dalam shalat

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا

“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)


7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات

“Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499)

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘akhir shalat wajib’ adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib. Ahli fiqih masa kini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata: “Apakah berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena Allah Ta’ala berfirman:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ

“Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah” (QS. An Nisa: 103). Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatawa Ibnu Utsaimin, 15/216).

Namun sungguh disayangkan kebanyakan kaum muslimin merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib yang sebenarnya tidak disyariatkan, kemudian justru meninggalkan waktu-waktu mustajab yang disyariatkan yaitu diantara adzan dan iqamah, ketika adzan, ketika sujud dan sebelum salam.


8. Di hari Jum’at

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu)

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat.

Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at, berdasarkan hadits:

هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة

“Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai” (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).

Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.

Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر

“Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar” (HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud). Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama.

Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum’at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.

Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr.


9. Ketika turun hujan

Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada Allah Ta’ala:

ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر

“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)


10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar

Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:

أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة

“Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”

Dalam riwayat lain:

فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر

“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)


11. Ketika Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خير الدعاء دعاء يوم عرفة

“Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)


12. Ketika Perang Berkecamuk

Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah doa dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk, diijabah oleh Allah Ta’ala. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)


13. Ketika Meminum Air Zam-zam

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ماء زمزم لما شرب له

“Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)

Demikian uraian mengenai waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan menerima amal ibadah kita.

agar terhindar dari siksa kubur

|0 komentar

agar terhindar dari siksa kubur

Oleh: M. Yusuf Shandy, Lc

Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk selalu dibaca pada penghujung shalat adalah memohon agar dihindarkan dari azab kubur, yaitu;

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, aku ber-lindung padaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah RA)

Amalan lainnya yang dapat dilakukan agar terhindar dari siksa kubur adalah dengan membaca Surat al-Mulk (Tabarakalladzi biyadihil mulk…), setiap malam.

عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ { تبارك الذي بيده الملك } كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم نسميها المانعة وإنها في كتاب الله سورة من قرأ بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Siapa membaca ‘Tabarokalladzi bi yadihil mulk (surat Al Mulk)’, setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah SAW menamakan surat tersebut dengan ‘al-Mani’ah’ (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Siapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An-Nasai dan Al-Hakim)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menceritakan, sekali waktu, ada sahabat Nabi SAW yang membuat kemah di atas sebuah lahan pemakaman, dia tidak mengira jika dia membangun kemahnya di pemakaman, tiba-tiba terdengar suara seseorang membaca surat Tabarakalladzi bi yadihil mulk (Surat al Mulk) sampai selesai.

Setelah kejadian itu, sahabat tersebut datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemahku di atas kuburan dan saya tidak mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada seseorang membaca surat Tabarak (surat Al Mulk) sampai selesai?”

Rasulullah SAW bersabda, “Dia (Surat al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkan (pembaca)-nya dari siksa kubur.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah SAW juga bersabda, “Ada suatu surat dari al qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (surat Al Mulk).” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dari Abu Hurairah ra).”

Karena keutamaannya itu pula, Rasulullah SAW selalu membaca surat ini sebelum tidur. Jabir RA, salah satu sahabat beliau menceritakan, “Rasulullah saw tidak tidur hingga beliau membaca Alif Lam Tanzil (Surat As Sajdah) dan Tabarakalladzi biyadihil mulk (Surat al Mulk).” (HR. Tirmidzi)

:: ::

Berapa menit yang Anda butuhkan untuk membaca Surat al-Mulk yang terdiri dari 30 ayat? Bagi sebagian orang, untuk sampai khatam mungkin butuh waktu yang banyak, hingga puluhan menit lamanya. Namun, bagi yang bacaannya lancar, insya Allah hanya butuh waktu sekitar 10 menit.

Lebih dahsyat lagi bagi yang sudah menghapalkannya, selain membutuhkan waktu yang relative lebih pendek, dia bisa membaca surat al-Mulk kapan saja, dengan mudah, tanpa perlu membuka mushaf al-Quran, seperti setelah usai menunaikan shalat subuh, saat duduk menunggu masuknya waktu shalat, ingin berbaring, berada di atas bis kota, dan sebagainya.

Siapapun dapat menghapal surat yang tergolong pendek ini. Bagi orang yang punya waktu cukup lowong, insya Allah dia cuma butuh waktu selama beberapa jam untuk duduk lalu menghapalkannya. Namun, bagaimana dengan mereka yang sibuk kerja kantoran atau di pabrik, dan semacamnya? Insya Allah, mereka pun bisa menghapalnya, bila ada kemauan dan disiplin dalam membagi waktu. Misalnya, jika setiap hari kita menghapal tiga ayat saja, maka dalam jangka 10 hari, surat al Mulk sudah bisa dihapal. Dan jika ada yang bisa menghapal 5 ayat setiap hari, maka dalam jangka enam hari, surat al Mulk sudah di hapal.

Demikian, semoga bermanfaat. Semoga kita termasuk orang-orang gemar membaca ayat-ayat Allah SWT sehingga kita pun terhindar dari azab api neraka, serta mendapatkan syafaat al Quran pada hari kemudian nanti. Amin… wallahu A’lam

*Penulis adalah alumni Pesantren Darul Istiqamah Pusat, Makassar Sulawesi Selatan dan S1 Syariah LIPIA, Jakarta.

Mimpi-Mimpi Rasulullah Saw

|0 komentar

Mimpi-Mimpi Rasulullah Saw

Sebelum di Isra’ Mikraj-kan, nabi Muhammad Saw mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan. Berikut adalah mimpi-mimpi beliau sebagaimana diriwayatkan oleh abdurrahman bin samurah ra.

1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah didatangi oleh malaikat maut untuk mengambil nyawanya, maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh ketaatan dan kepatuhannya kepada kedua ibu bapaknya.

2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, maka ia telah diselamatkan oleh berkat whudunya yang sempurna.

3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis laknatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat dzikirnya yang tulus ikhlas kepada allah.

4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat darip api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut ahzab, tetapi shalatnya yang khusuk dan tidak menunjuk-nunjuk telah melepaskannya dari siksaan itu.

5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat,setiap kali dia mendatangi satu telaga dihalang dari meminumnya, ketika itu datanglah pahala puasanya yang ikhlas kepada allah swt memberi minum hingga ia merasa puas.

6. Aku melihat umatku mencoba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpul, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah mandi junub dengan rukun yang sempurnanya sambil memimpinnya ke kumpulanku seraya duduk disebelahku.

7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gulita disekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan bingung, maka datanglah pahala haji dan umrahnya yang ikhlas kepada allah swt lalu mengeluarkannya dari kegelapan kepada tempat yang terang-benderang.

8. Aku melihat umatku coba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidakpun membalas bicaranya, maka menjelmalah sifat silaturrahimnya dan tidak suka bermusuh-musuhan sesama umatku lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya, lalu berbicara mereka dengannya.

9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukannya, maka segeralah menjelma pahala sedekahnya yang ikhlas kepada allah swt lalu menepis muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.

Mudah mudahan kita bisa mengambil hikmahnya kejadian kejadian mimpi Rasulullah Saw Amin.

sudah sholatkah kalian hari ini?

|0 komentar
sudah sholatkah kalian hari ini?


Agama tidak hanya mengajarkan percaya pada tuhan saja. Di dalamnya ada tuntunan dan aturan-aturan yang harus dipatuhi. Ada kewajiban yang harus dijalankan, baik itu kewajiban kepada sesama manusia maupun kewajiban kepada tuhan. Standart pribadiku kewajiban untuk berbuat baik kepada sesama manusia bisa hanya sebatas tidak merugikan orang lain. Tidak mengganggu orang lain dan tidak mengambil alih hak-hak orang lain. Dan lagi kita bisa berimprovisasi sendiri meningkatkan nilai diri lewat membantu orang lain.

Shalat adalah salah satu ibadah yang paling diwajibkan oleh tuhan.

Waktu usiaku 7 tahun, aku merasa tidak berkewajiban untuk menunaikan ibadah shalat. Karena dulu, aku percaya kalau katanya dosa anak yang belum baligh (dewasa) itu ditanggung oleh orang tua. Pasalnya, orang tua lah yang berkewajiban mendidik anaknya. Ya, sesekali aku shalat karena cinta pada orang tua. Takut kalau mereka harus masuk neraka karena aku tidak shalat. Padahal hakikatnya kalimat “dosa ditanggung oleh orang tua” itu adalah agar anak jadi rajin beribadah, karena biasanya anak-anak akan mencintai orang tuanya dan tidak mau kalau orang tuanya masuk neraka.

Menginjak usia 13 tahun, aku juga belum shalat. Lah, kan aku belum baligh. Jadi belum menanggung dosa sendiri. Masih ada orang tua yang bisa dijadikan tameng dari dosa-dosa. Lagipula di usia itu adalah saat yang paling enak untuk bermain dengan teman sebaya. Bermain sepak bola, kejar-kejaran.

Di usia 17 tahun, aku tahu aku sudah menanggung dosa sendiri. Karena sudah baligh, sudah mimpi “naik ke bulan”. Sebuah istilah yang aku tidak tahu apa artinya. Tapi aku baru “naik ke bulan” selama dua tahun. Jadi dosaku masih dua tahun, masih sedikit. Jadi, umur 20 tahun nanti lah aku akan mengganti shalat yang tertinggal itu.

Di usia 20 tahun, aku mulai mempertanyakan agamaku. Aku sudah masuk kuliah dan harus kritis. Jadi aku bertanya tentang tuhan, tentang kitab suci, tentang nabi dan tentang kebenaran dari semuanya. Aku tidak mungkin shalat dalam keadaan labil. Aku harus menemukan jati diriku.

Di usia 24 tahun, aku selesai kuliah. Agamaku telah mulai kuyakini. Tapi kini aku tengah sibuk mencari kerja. Jadi aku sibuk kesana kemari. Mencari lowongan, menyiapkan berkas lamaran. Dan itu melelahkan sekali. Aku tidak memiliki waktu untuk shalat. Shalat sih sebentar saja, tapi kadang terlalu sering menginterupsi.

Di usia 25 tahun. Aku belum mendapat kerja. Aku menggugat tuhan. Aku telah berusaha, tapi aku tidak mendapatkan. Aku jadi tidak mau shalat.

Di usia 27 tahun. Aku sudah bekerja di sebuah perusahaan ternama. Posisiku juga lumayan. Tapi, sibuknya bukan main. Sebentar-sebentar HP berdering. Lagi pula aku tengah pedekate dengan seorang gadis pujaan. Dengan seabrek kesibukan itu, mana sempat aku shalat.

Usiaku beranjak 30 ketika anak pertamaku lahir. Duh senangnya, karirku juga makin mapan. Namun, kesibukan makin merajai. Aku harus mengejar setiap kesempatan untuk masa depan keluargaku. Pertumbuhan anakku juga menyita perhatian yang besar, aku juga harus menyekolahkan anakku ke sekolah umum dan agama agar kelak ia berguna bagi bangsa dan agamanya.

Di usia 35, anak keduaku lahir. Dia wanita, cantik sekali. Bahkan sering aku memandikan dan menggantikan popoknya. Hidupku serasa lengkap sekali. Tapi, biaya hidup makin meningkat. Orang tuaku juga sudah mulai sakit-sakitan dan butuh biaya berobat. Aku harus makin rajin bekerja untuk menafkahi mereka. Sholat masih bisa kumulai di usia 40 nanti, pikirku.

Di usia 40, entah kenapa anakku tak seperti yang kuharapkan. Aku tak menyangka mereka bisa senakal itu. Bahkan anak pertamaku pernah tertangkap karena menghisap daun ganja. Daun surga katanya. Aku tak bisa konsentrasi untuk shalat. Ada saja yang membuat aku tak pernah melakukan ibadah utama itu.

45 tahun kujalani. Aku semakin lemah, tak sekuat dulu. Batuk sesekali mengeluarkan darah. Istriku mulai rajin berdandan, sayangnya dia berdandan saat keluar rumah saja. Di rumah, wajahnya tak pernah dipupur bedak sedikitpun. Aku merutuk, dosa apa yang telah aku lakukan hingga hidupku jadi begini?

Usiaku menginjak 55, aku berpikir kalau usia 60 nanti adalah waktu yang tepat untuk memulai shalat. Saat aku sudah pensiun dan aku akan tinggal di rumah saja. Saat itu adalah saat yang tepat sekali untuk menghabiskan hari tua dan beribadah sepenuhnya kepada tuhan.

Tapi aku sudah lupa bagaimana cara shalat. Aku lupa bacaannya. Aduh, aku harus mendatangkan seorang ustadz ke rumah seminggu 3 kali. Tapi aku tak kuat lagi untuk mengingat. Ingatanku tak setajam ketika dulu aku kerap juara lomba di kampus atau sekolah. Atau ketika manajer perusahaan salut pada tingkat kecerdasanku. Kali ini semua telah pudar. Jadi, apa yang diajarkan ustadz itu sering membal dari telingaku. Lagipula, badanku sudah tak begitu kuat untuk duduk lama-lama.

Kalau tidak salah, kali itu usiaku 59 tahun ketika istriku minta cerai. Alasannya tak lagi jelas kuingat, salah satunya katanya karena lututku tak kencang lagi bergoyang. Lucu ya? Entah kenapa juga dulu aku menikahinya, umurnya 20 tahun lebih muda dariku. Dia memang istri keduaku. Istri pertamaku dulu hilang, dibawa sahabatku.

Tak sampai usiaku 60, aku masih berusaha untuk shalat. Tapi serangan jantung membuat rumah mewahku ramai. Mereka terlihat menangis. Bahkan anak pertamaku yang membangkrutkan satu perusahaan keluargaku terlihat begitu tertekan. Ada kata yang sepertinya ingin dia ucap.

rasanya memang aneh…aku merasa sadar…tapi badan tak bisa kugerakan lagi…,aku ingat sekali sebelumnya dadaku terasa sakit..lama2 sakit itu terasa pada sekujur tubuh…bagaikan ditusuk ribuan pedang sampai tak terperikan lagi saking sakitnya…,akhirnya terbujur kaku….

Terakhir aku akhirnya bisa shalat juga, sayangnya aku tidak shalat dengan gerakku sendiri. Aku hanya terbaring atau terbujur tepatnya. Dan orang-orang menyalatkanku.

setelah itu aku merasakan tubuhku ditandu…aku berteriak2 tanpa suara haiiii kalian akan bawa kemana akuuuu….,tapi tiada yang perduli….., tiba2 aku merasa masuk ke sebuah ruangan yg gelap tak ada suara apapun tak ada cahaya apapun…lalu berpindah ruangan lagi…..aku bisa merasakan suara langkah langkah kaki yang semakin menjauh…….

kulit2 ku terkelupas dengan segala hukuman yang aku dapat ketika aku bangun..aku di vonis harus tinggal di neraka yang tak pernah kupikirkan sebelumnya aku akan disana..aku berteriak, minta ampun, menyesal sejadi-jadinya..tapi percuma, tak ada gunanya lagi menyesal saat ini..andai saja aku rajin solat, mungkin akan berbeda nasib ku sekarang

Allah maha adil, aku hanya harus menerima apa yang aku kerjakan sekarang..sakit, sangat sakit, aku hanya bisa berteriak sekencang-kencangnya, meminta ampun tiada henti, berharap bisa kembali lagi ke dunia dan mengulang semua apa yang sudah pernah aku lewati

aku khilaf ya Allah, aku terlalu khilaf, ijinkan aku kembali ke dunia untuk membalas semua kesalahanku

Adab-adab berbicara bagi wanita muslima

|0 komentar

Adab-adab berbicara bagi wanita muslima

Wahai saudariku muslimah………

1) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:

” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).

Artinya:

“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)

Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.

“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)

Artinya:

“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).

Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.

1) Bacalah Al qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti.

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما- عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي

Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:

dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.

HR.abu daud dan attirmidzi

2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “

Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”

(HR.Muslim dan Abu Dawud)

3) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.

عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.

Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)

4) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).

Artinya:

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).

5) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, dimana Beliau bersabda:

” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.

“sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya.”

(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)

6) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:

” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.

” Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.”

(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)

8) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.

9) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain, seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara.Alah Ta’ala berfirman:

” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”

(QS.Al-Hujurat:11)

10) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari berbicara, apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:

: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).

Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”. Qs.al a’raf :204

11) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).

“engkau telah keliru wahai Mu’adz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”

(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)

12- berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.

13- jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)

Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)

14- jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:

” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.

“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.

Ditulis oleh: Haya Bintu Mubarak Al-Buraik
Dari kitab: mausu’ah al-mar’ah al-muslimah: 31-34
Alih Bahasa : Ummu Aiman.

20 nasehat berumah tangga Islam

|0 komentar

20 nasehat berumah tangga Islam

Nasehat 1 : Memilih Istri yang Tepat

Nasehat 2 :Upaya Membentuk (Memperbaiki) Isteri.
Nasehat 3 :Jadikanlah Rumah sebagai Tempat Dzikrullah (Mengingat Allah).

Nasehat 4 :Jadikan Rumahmu sebagai Kiblat.
Nasehat 5 :Pendidikan Keimanan untuk Anggota Keluarga

Nasehat 6 :Perhatian pada Do'a-do'a yang Disyari'atkan dan Sunnah- sunnah yang Berkaitan dengan Rumah.
Nasehat 7 :Rutin Membaca Surat Al-Baqarah di Rumah untuk Mengusir Setan

Nasehat 8 :Pengajaran Anggota Keluarga
Nasehat 9 :Buatlah Perpustakaan di Rumahmu.
Nasehat 10 :Perpustakaan Kaset di Rumah

Nasehat 11 :Mengundang Orang-orang Shalih, Ulama, dan para Penuntut Ilmu ke Rumah.
Nasehat 12 :Belajar Hukum-hukum Syari'at tentang Rumah.

Nasehat 13 :Memberi Kesempatan untuk Mendiskusikan Persoalan-Persoalan Keluarga.
Nasehat 14 :Tidak Menampakkan Konflik Keluarga di Depan Anak-anak.

Nasehat 15 :Tidak Membolehkan Masuk Rumah kepada Orang yang tidak Baik Agamanya.
Nasehat 16 :Teliti dalam Mengamati Anggota Keluarga.

Nasehat 17 :Perhatian terhadap Anak-anak di Rumah.
Nasehat 18 :Mengatur Waktu Tidur dan Makan.

Nasehat 19 :Memisahkan Antara Laki-laki dengan Wanita dalam Acara Kunjungan Silaturahim Keluarga.
Nasehat 20 :Laranglah Merokok di Rumahmu.

Kisah Iblis dengan Ahli Neraka

|0 komentar

Kisah Iblis dengan Ahli Neraka

Dalam sebuah hadith diterangkan bahawa apabila penghuni neraka sudah sampai di neraka, maka di situ disediakan sebuah mimbar dari api, dipakaikan pakaian dari api, bermahkota dari api dan diikat iblis laknatullah itu dengan tali dari api.
"
Kemudian dikatakan kepada iblis laknatullah: "Wahai iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan bersyarahlah kamu kepada penghuni neraka." Setelah iblis laknatullah menerima arahan maka dia pun naik ke atas mimbar dan berkata: "Wahai para penghuni neraka." Semua orang yang berada dalam neraka mendengar akan ucapannya dan memandang mereka kepada ketua mereka yaitu iblis laknatullah .
"
Kata iblis laknatullah : "Wahai orang-orang yang kafir dan orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu dengan janji yang benar bahawa kamu semua itu mati dan akan dihalau dan akan dihisab dan akan menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke syurga dan satu kumpulan ke neraka Sa'iir." Berkata iblis laknatullah lagi: "Kamu semua menyangka bahawa kamu semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu semua menyangka akan tetap berada di dunia.
"
Tidaklah ada bagiku kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kamu semua. akhirnya kamu semua mengikuti aku, maka dosanya adalah untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, kerana sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat." Berkata iblis laknatullah lagi: "Mengapakah kamu tidak mahu menyembah Allah sedangkan dia Allah yang menciptakan segala sesuatu?" Akhirnya iblis laknatullah berkata: "Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari seksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat menyelamatkan aku.
"
Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak dari keharibaan Tuhan seru sekalian Alam." Setelah mereka (ahli neraka) mendengar kata-kata iblis laknatullah itu maka mereka melaknati iblis itu.
"
Setelah itu iblis laknatullah dipukul oleh Malaikat Zabaniah dengan tombak dari api dan jatuhlah dia ke tempat yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama dengan orang- orang yang menjadi pengikutnya dalam neraka. Malaikat Zabaniah berkata: "Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada pula bagimu kesenangan, kamu kekal di dalam buat selama-lamanya." Wallahu'alam

Hukum membaca shalawat atas nabi

|0 komentar
Hukum membaca shalawat atas nabi menurut para ulama ada sepuluh pendapat, yaitu :

Ibnu Jarir ath Thobari berpendapat bahwa shalawat adalah mustahabbat (sunnah) dan beliau menganggap bahwa hal ini adalah ijma para ulama.
Ibnu al Qishor dan ulama lainnya berpendapat sebaliknya bahwa ijma’ ulama mewajibkan secara umum tanpa pembatasan, akan tetapi minimal diperbolehkan adalah satu kali.
Abu Bakar ar Rozi dari kalangan ulama madzhab Hanafi, ibnu Hazm dan yang lainnya berpendapat diwajibkan disetiap shalat atau yang lainnya sebagaimana kalimat tauhid. Al Qurthubi, seorang mufassir, berpendapat bahwa tidak ada perselisihan akan wajibnya sekali seumur hidup dan ia juga diwajibkan disetiap sunah muakkadah, pendapat ini telah diungkapkan sebelumnya oleh Ibnu Athiyah.
Imam Syafi’i dan para pengikutnya berpendapat bahwa shalawat diwajibkan saat duduk diakhir shalat antara bacaan tasyahud dan salam.
Pendapat Syafi’i dan Ishaq bin Rohwaih adalah diwajibkannya pada saat tasyahud.
Abu Ja’far al Baqir berpendapat bahwa shalawat diwajibkan didalam sholat tanpa ada pengkhususan.
Abu Bakar bin Bukair dari kalangan madhzab Maliki berpendapat wajib memperbanyaknya tanpa ada pembatasan dengan jumlah tertentu.
At Thohawi dan para ulama dari madzhab Hanafi, al Halimi dan sekelompok ulama madzhab Syafi’i berpendapat bahwa shalawat itu diwajibkan ketika disebutkan nama Nabi saw. Ibnul Arobi dari kalangan madzhab Maliki berpendapat bahwa ini adalah suatu kehati-hatian, demikian pula dikatakan az Zamakhsyari.
Az Zamakhsyari berpendapat bahwa shalawat diwajibkan sekali disetiap majlis walaupun penyebutannya terjadi berulang-ulang.
Beliau juga berpendapat bahwa shalawat wajib disetiap doa.(Fathul Bari juz XI hal 170 – 171)
Jadi tidak ada perselisihan dikalangan para ulama akan disyariatkannya membaca shalawat atas Nabi saw, firman Allah swt,”Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)

Shalawat dari Allah adalah rahmat, sedang dari para malaikat adalah istighfar dan dari orang-orang beriman adalah doa. Jadi kaum mukminin diminta untuk mendoakan Nabi saw agar senantiasa bertambah keagungan dan kemuliannya saw.

Banyak pahala yang Allah sediakan bagi orang-orang yang senantiasa bershalawat atas Nabi saw sebagaimana sabdanya saw,”Siapa yang bershalawat atasku satu kali shalawat maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim). “Manusia yang paling utama pada hari kiamat adalah oang yang paling banyak bershalawat.” (HR. Tirmidzi). “Orang yang bakhil adalah orang yang disebutkan namaku dihadapannya namun dia tidak bershalawat atasku.” (HR. Tirmidzi, dia mengatakan,’Hasan Shohih’)

kekuatan adzan

|0 komentar
kekuatan adzan

Oleh: Ustad Arifin Ilham/Republika


Waktu bergerak dan terus berputar. Malam berganti dan siang kembali menjelang. Begitu seterusnya, hingga fase alam dunia ini berakhir. Tentu tidak ada yang bisa menahan gerak sunatulah-Nya ini.
"Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berilmu." (QS Ali Imran [3]: 190).
Tiap kali terjadi pergantian dari malam ke siang atau sebaliknya, maka bagi mereka yang beriman kepada Allah, pasti akan menyambutnya dengan panggilan salat. Saat peralihan dari malam ke siang bukankah kita disambut dengan salat Subuh. Saat peralihan dari siang ke malam kita disambut dengan salat Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya. Bahkan pada tengah malam saat penghuni bumi terlelap dalam tidurnya, mereka para perindu-Nya berdiri menegakkan salat, rukuk dan sujud kehadirat Allah Rabbul 'Izzah.
Orang yang beriman pasti merindukan suara azan yang bersahutan dari berbagai masjid dan mushala. Karena, tidak ada alunan suara yang berhenti memenuhi ruang semesta di negeri ini selain azan.
Selama 24 jam azan akan terus berkumandang menjelajah ke seluruh bumi ini. Dari Papua hingga Aceh, terus berlanjut hingga berbagai negara dan benua. Belum selesai kumandang azan zuhur di benua Amerika, azan Subuh sudah kembali menyapa Papua.
Tanpa kita sadari para muazin di seluruh penjuru dunia ini tak henti-hentinya bersahutan mengumandangkan azan. Suara azan Zuhur seolah meredam teriknya sinar sang surya. Suara azan Asar bercampur dengan sinar mentari yang menghangat dan tiupan angin yang sepoi. Suara azan Maghrib yang lantang, mengajak melepas penatnya hari. Suara azan Isya, membawa kehangatan ketika malam mulai beranjak dingin. Sementara suara azan Subuh memecah keheningan dan membangunkan kesadaran.
Semua panggilan azan ini bertujuan mengingatkan penghuni bumi yang beriman kepada Allah untuk tegak dengan shalatnya. Mengingat Allah sebanyak-banyaknya dan mengajak manusia untuk tidak terlelap dan lupa pada kesibukan dan keasyikan dunia. Menyeru manusia untuk tidak tersesat dalam kegelapan dunia dan kebuntuan akhirat.
Perhatikanlah lafaz-lafaz azan yang sering kita kumandangkan itu. Betapa tingginya kekuatan azan dan betapa indah kata-katanya. Kata-kata itu dengan seluruh kekuatannya terus-menerus mengingatkan kita akan palsunya segala klaim keduniawian. Di bumi dan di langit hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan diikuti ajaran-Nya.
Ketahuilah, azan bukan semata panggilan muazin, tetapi panggilan Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Coba simak ulang lafaz azan. Ternyata yang dipanggil "Hayya 'alash shalah" adalah yang bersyahadat. Artinya, mereka yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah; tidak ada ajaran yang dapat membahagiakan kecuali ajaran yang dibawa utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW. Mereka yang tidak bersyahadat tidak dipanggil.
Sementara panggilan itu dalam rangka "al-falaah," meraih kesuksesan dunia akhirat. Inilah yang membuat orang-orang beriman selalu bahagia mendengar dan memenuhi panggilan setiap kumandang azan.
Fakta Bahwa Adzan Tidak Pernah Berhenti Berkumandang Mengawal Bumi Selama 24 Jam

Untuk lebih menyegarkan lagi akan keyakinan kita tentang kebesaran Allah SWT dan menambah Iman Kita kepada-NYA saya sampaikan lagi tentang fenomena Adzan yang tiada henti bersahutan dan berkumandang di dunia ini.

Sungguh menakjubkan seperti suaranya, dan nyata bagi umat muslim di seluruh dunia. Jika melihat pada peta dunia, kita akan menemukan bahwa Indonesia terletak di bagian Timur dari bumi. Pulau-pulau besar di Indonesia adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan atau Borneo, dan Sulawesi atau Selebes.

Segera setelah waktu fajar tiba, pada bagian Timur dari Sulawesi, sekitar jam 05.30 waktu setempat, adzan Subuh berkumandang, ribuan muadzin mengumandangkan adzan. Proses ini berlanjut sampai ke bagian barat Indonesia.

Satu setengah jam kemudian setelah adzan di Sulawesi selesai, adzan mulai di Jakarta, kemudian Sumatera dan sebelum proses suara menyenangkan itu berakhir di Indonesia, adzan mulai berkumandang di Malaysia. Kemudian di Burma sekitar 1 jam setelah Jakarta mulai adzan, kemudian berlanjut ke Dakka, ibukota Bangladesh.

Setelah Bangladesh, berlanjut ke bagian barat India, dari Calcuta sampai ke Bombay dan seluruh India bergema oleh suara ‘proklamasi’ ini.

Srinagar dan Sialkot, sebuah kota di bagian utara Pakistan memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Quetta dan Karachi adalah 40 menit dan dalam periode waktu tersebut adzan Subuh terdengar di seluruh Pakistan.

Sebelum selesai di Pakistan, adzan mulai di Afganistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah 1 jam. Adzan berkumandang di Hijaaz al Muqaddas yang terdapat dua kota suci Mekkah dan Madinah, kemudian Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak. Perbedaan waktu antara Bagdad dan Alexandria di Mesir adalah 1 jam.

Kemudian adzan berlanjut ke Syiria, Mesir, Somalia, dan Sudan. Perbedaan waktu antara barat dan timur Turki adalah satu setengah jam.

Alexandria dan Tripoli, ibukota Libia memiliki perbedaan waktu 1 jam. Proses panggilan adzan berlanjut ke seluruh Afrika. Sehingga suara proklamasi dari Tauhid dan Risalah Nabi yang telah dimulai dari Indonesia hingga akhirnya mencapai Pantai Timur dari Samudera Atlantik memakan waktu 9 setengah jam.

Sebelum adzan Subuh mencapai Samudera Atlantik, adzan Zuhur telah dimulai di bagian timur Indonesia, dan sebelum sampai di Dacca Bangladesh, adzan Ashar telah dimulai.

Setelah mencapai Jakarta dalam waktu satu setengah jam kemudian waktu maghrib sampai di Sulawesi. Saat muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Subuh, muadzin di Afrika mengumandangkan adzan Isya.

Jika kita mempertimbangkan fenomena ini secara keseluruhan, kita dapat menyimpulkan suatu fakta yang menakjubkan, yaitu tidak ada sedetikpun waktu terlewat di dunia ini tanpa suara adzan dari muadzin di muka Bumi ini. Bahkan saat Anda membaca posting ini sekarang, yakinlah bahwa sedikitnya ada ribuan orang yang sedang mengumandangkan dan mendengarkan adzan.

Adzan itu terus berkumandang di muka Bumi dan langit ini selama-lamanya dan tiada henti-hentinya sedikitpun bersahut-sahutan selama 24 jam dalam sehari selama seminggu penuh, selama sebulan, sepanjang tahun, sampai hari akhir nanti Insya Allah.
Subhanallah ….